Agro x Sains Teknologi | Ada Apa dengan Sampah Plastik?

Selamat siang Bapak, Ibu dan teman-teman.

    Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang sampah plastik. Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Menurut penelitian, penggunaan plastik yang tidak sesuai persyaratan akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan karena dapat mengakibatkan pemicu kanker dan kerusakan jaringan pada tubuh manusia (karsinogenik). Selain itu, plastik pada umumnya sulit untuk didegradasikan (diuraikan) oleh mikro organisme. Sampah plastik dapat bertahan hingga bertahun-tahun sehingga menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Sampah plastik tidaklah bijak jika dibakar karena akan menghasilkan gas yang akan mencemari udara dan membahayakan pernapasan manusia, serta jika sampah plastik ditimbun dalam tanah maka akan mencemari air tanah (Karniastuti, 2013)

 

    Berdasarkan hasil kunjungan secara langsung, diketahui bahwa masih banyaknya sampah plastik yang tercecer di pantai. Hal tersebut dapat berdampak buruk pada sektor pariwisata dan kesehatan. Kondisi pantai yang kotor karena sampah tidak enak dipandang sehingga menyebabkan pengunjung yang berwisata merasa tidak nyaman. Tanah yang tercemar oleh plastik dapat menyebabkan adanya pencemaran lingkungan dan berakibat pada kesehatan masyarakatnya. Oleh karena itu, perlu adanya pemberian informasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengurangi penggunaan sampah plastik untuk meningkatkan kebersihan lokasi wisata.

    "Jumlah sampah di Kota Padang merupakan yang terbanyak yakni 494 ton per hari," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar Siti Aisyah di Padang, 19 September 2017. Selain Padang, daerah lainnya yang menjadi penyumbang banyak sampah adalah Kota Bukittinggi 183 ton per hari, Kabupaten Pasaman 162,25 ton, Pasaman Barat 162,18 ton, dan Agam 145,29 ton per hari (Harlina, 2017).

    Menurut portal persampahan, jumlah timbulan sampah di Pasaman Barat mencapai 3,02 liter per orang per hari. Luas wilayah di Pasaman Barat sebesar 388.777 HA dengan jumlah penduduk sebanyak 424.559 Jiwa. Terdiri dari 85.795 rumah dan laju pertumbuhan penduduk 1,34%.

    Dari uraian permasalahan diatas, perlu adanya upaya untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. Berikut beberapa tips untuk mengurangi penggunaan sampah plastik:

  1. Menggunakan tas belanja pengganti kantong plastik.
    Menggunakan tas belanja yang dapat digunakan beberapa kali akan dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Tanpa kita sadari, setiap melakukan pembelian di pasar ataupun toko kita akan mendapatkan kantong plastik. Sehingga penggunaan tas belanja cukup efektif untuk mengurangi sampah plastik.
  2. Menggunakan tempat makan dan botol minum.
    Saat membeli makanan maupun minuman seringkali digunakan kemasan plastik sekali pakai. Terutama saat produk yang dibeli memiliki karakteristik yang berbeda, misalnya kering, berair, dan kuah maka semakin banyak kemasan yang diperlukan. Membawa kotak makan dan botol minum saat membeli dapat dilakukan sebagai usaha kita untuk turut serta mengurangi sampah plastik. Dengan membawa kotak makan sendiri tentunya akan meningkatkan higienitas makanan yang dibeli sehingga lebih sehat.
  3. Melakukan daur ulang.
    Untuk mengurangi sampah plastik, dapat diterapkan 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara mendaur ulang sampah plastik yang kita gunakan. Misalnya, menggunakan botol plastik untuk pot tanaman hias, menggunakan sampah plastik untuk bahan souvenir, dan lainnya.
  4. Mengurangi penggunaan tisu basah
    Berbeda  dengan tisu kering, tisu basah terbuat dari resin plastik. Hal tersebut yang menyebabkan tisu basah tidak larut dalam air. Kita dapat membiasakan diri dengan menggunakan tisu kering yang diberi sedikit air sebagai pengganti tisu basah.
  5. Memilih produk yang dikemas dalam gelas atau kaca
    Meskipun sedikit lebih mahal dari produk yang dikemas dalam plastik, produk dalam kaca lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan beberapa kali. Selain itu, nilai estetika pada produk dalam kemasan gelas cukup tinggi. Oleh karena itu, mari kita memilih produk dalam kemasan gelas atau kaca sebagai wujud upaya mengurangi sampah plastik.
  6. Tidak menggunakan sedotan plastik.
    Saat membeli minuman di kedai maupun cafe, seringkali kita memperoleh sedotan plastik dan juga kantong plastik apabila take away. Meskipun sulit, mari kita biasakan untuk menolak penggunaan sedotan plastik dan pemberian kantong plastik. Kita dapat beralih menggunakan sedotan bambu maupun sedotan stainless steel yang dapat digunakan beberapa kali. Kebiasaan sederhana ini turut membantu mengurangi sampah plastik lho!   

 

Sumber:

Karuniastuti, Nurhenu. 2013. Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan dan Lingkungan. Dalam Forum Teknologi, vol. 3, no.1.

Harlina, Novia. 2017. Volume Sampah di Sumber 2.392 Ton Per Hari. Diakses melalui https://sumbar.antaranews.com/berita/212579/volume-sampah-di-sumbar-2392-ton-per-hari pada 9 Juli 2020 pukul 20.16 WIB.

Anonim. 2020. Portal Persampahan. Diakses melalui http://ciptakarya.pu.go.id/plp/simpersampahan/baseline/rosampahdataproplist.php?id=1300&tabid=dataumum pada 9 Juli 2020 pukul 21.00 WIB.

https://www.seva.id/blog/langkah-mudah-mengurangi-sampah-plastik-di-rumah-102019/

https://www.cermati.com/artikel/cintai-bumi-kurangi-sampah-plastik-dengan-7-cara-sederhana-ini

https://badungkab.go.id/instansi/dislhk/baca-artikel/250/Dampak-Plastik-Terhadap-Lingkungan.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sains Teknologi | Infografis Proses Mitigasi Bencana Alam: Tsunami

Sains Teknologi | Website Development

Sosial Masyarakat | Pariwisata Berkelanjutan Langkah Pelestarian Untuk Masa Depan